Senin, 08 Oktober 2012

NASKAH PILDACIL DENGAN TEMA “MUHAMMAD PAHLAWANKU” NABI MUHAMMAD DAN BAYI PEREMPUAN PADA JAMAN JAHILIYAH



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bapak ibu dewan juri dan hadirin yang saya hormati,
Alhamdulillah puji syukur senantiasa kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT byang telah memberikan rahmad dan hidayahNya sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang dirahmati Allah ini.
Sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada nabi agung Muhammad SAW yang telah menjadi pahlawan bagi umat Islam di dunia.

Bapak ibu dewan juri dan hadirin yang dirahmati Allah,
Saya dapat berada di depan bapak dan ibu tentunya karena rahmat Allah SWT dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Nah pada kesempatan kali ini kita akan berpetualang ke ratusan tahun yang lalu di jaman Jahiliyah. Kita akan mengingat kembali kisah heroik dari Nabi Kita Muhammad SAW. Ada yang tahu apa arti heroik? Ya, heroik adalah kisah kepahlawanan. Siapa yang disebut pahlawan? Semua orang yang bermanfaat dan menolong orang lain adalah pahlawan, termasuk juga Nabi kita, Nabi Muhammad SAW.

Hadirin yang dimuliakan Allah,
Pada jaman Nabi Muhammad, kita tidak bisa menemui bayi yang cantik-cantik. Mengapa? Karena pada jaman jahiliyah, setiap bayi perempuan yang baru saja lahir akan dikubur hidup-hidup. MasyaAllah. Setiap ibu yang melahirkan bayi perempuan akan bersedih, karena akan terpisah dengan anaknya. Hal itu karena pada jaman Jahiliyah, bayi perempuan dianggap lemah dan tidak bisa apa-apa. Perempuan dianggap remeh dan tidak sebanding dengan perempuan, padahal di mata Allah setiap insan adalah sama. Apa yang membedakan kita? Hanya keimanan kita.
Nabi Muhammad datang dengan rahmatNya. Beliau memperjuangkan agar setiap bayi perempuan yang lahir tidak dikubur hidup-hidup. Dan Alhamdulillah dengan dakwah Nabi Muhammad, sudah tidak ada lagi bayi perempuan yang yang merana. Alhamdulillah…

Bapak ibu dewan juri dan hadirin yang berbahagia,
Nabi Muhammad adalah Nabi yang membawa manusia ke jaman yang lebih terang dan penuh rahmat. Nabi kita telah memperjuangkan hak hidup perempuan di dunia ini. Hal itulah yang harus kita syukuri. Bagaimana cara kita bersyukur? Kita dapat bersyukur dengan cara meneladani sifat beliau. Di dalam Quran Surat Al Ahzab ayat 21 Allah berfirman: “ Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi norang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah “
Hadirin rakhimakumullah,
Betapa indahnya ketiaka semua manusia di dunia ini meneladani sifat Nabi Muhammad SAW. Yang cakep semakin cakep, yang cantik semakin cantik. Wajahnya, tingkah lakunya, dan hatinya. Semoga kita adalah ummat beliau yang beruntung mendapat syafaat pada Yaumul Akhir nanti.

Hadirin yang berbahagia,
Kiranya sekian dari saya. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita tadi. Ada nasi sayur pepaya, dimakan bersama ikan gurami.Ada kebaikan datangnya dari Allah SWT, ada kekhilafan itu dari saya sendiri,

Billahitaufiq wal hidayah,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sabtu, 09 Juni 2012

The Last,,,

Hari ini, Sabtu 9 Juni 2012 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) telah usai. Tinggal selangkah lagi melepas anak-anak untuk tingkat yang lebih tinggi. Selamat belajar anak-anakku, semoga sukses...

Selasa, 15 Mei 2012

Untuk Merpati-Merpati Kecilku,


Sebulan lagi aku akan melepasmu
burung-burung kecilku
Dengan berbekal rasa cinta dan kebaikan
Aku akan melepas kalian
Terbanglah ke langit yang lebih tinggi, capailah bintang-bintang di langit
Jangan pernah ragu untuk melangkah
Jangan pernah takut untuk terbang
Dunia indah di depan mata
Kalian akan melihat dunia yang lebih indah lagi
Lebih dari yang sekarang,,,,

Sayap-sayap kalian adalah pengharapan ayah bunda
kejarlah mimpi kalian
raihlah cita dan harapan

Aku disini takkan lelah mendoakan kalian
Bersama mentari akan selalu menyinari kepak sayapmu
Menemanimu untuk melihat seisi dunia
Bersama rengkuhan sayap-sayap citamu

15 Mei 2012
(untuk Selalu Mengabdi pada Negeri)

Selasa, 08 Mei 2012

So Wunderbar Kann Schule Sein….


Ternyata sekolah dapat demikian menyenangkan. Itulah arti kata bahasa Jerman yang mengawali tulisan kali ini. Ya, hal ini dapat kita jumpai ketika kita membaca buku nonfiksi karangan Tetsuko Kuroyanagi yang berjudul Totto Chan, Gadis Cilik di Jendela. Sebuah buku yang menceritakan tentang seorang murid yang dianggap nakal di kelas oleh gurunya.
Totto Chan selalu memandang sesuatu yang ada di luar jendela kelas ketika pelajaran berlangsung. Hal itu dikarenakan rasa ingin tahunya yang besar terhadap apa yang ia lihat di dunia luar sana. Karena guru-guru sudah tidak tahan lagi, maka ia dikeluarkan dari sekolah. Kemudian oleh mamanya, ia dimasukkan ke sebuah sekolah bernama Tomoe Gakuen. Sekolah ini sungguh unik. Ruangan kelas bukanlah dunia sempit yang dibatasi oleh tembok-tembok akan tetapi bekas gerbong kereta yang disulap menjadi kelas. Maka ketika pelajaran berlangsung, seakan-akan kita sedang melakukan sebuah perjalanan. Menarik bukan? Kurikulum juga disusun secara berbeda. Siswa sendiri yang menentukan urutan pelajaran yang akan dipelajarinya. Siswa di sana tidak hanya belajar materi pelajaran, akan tetapi juga belajar nilai-nilai kehidupan seperti balajar persahabatan, rasa hormat, menghargai orang lain dan kebebasan menjadi diri sendiri.
Belajar dengan cara seperti itu memang menyenangkan. Anak tidak terikat dengan sebuah “ keharusan belajar “. Belajar bahkan bisa menjadi sebuah kegiatan yang dirindukan oleh anak. Dan bukan hanya caranya yang menyenangkan, hasilnya pun nyata. Banyak teman Totto Chan menjadi orang-orang yang berhasil. Ya, sebenarnya tujuan pendidikan dasar adalah menanamkan rasa percaya diri, menggugah ketertarikan, memupuk keingintahuan, dan membuat anak dapat mandiri. Kualitas pengetahuan akan datang sendiri ketika tujuan tersebut tercapai.
Melihat dari kenyataan yang ada dan dikomparasikan dengan pendidikan di Indonesia maka perlu ada sebuah pembenahan. Banyak kegiatan belajar di sekolah yang monoton dan konvensional. Anak-anak “terpaksa” duduk rapi di kursi mulai dari jam tujuh pagi hingga siang hari. Benar-benar membosankan. Padahal apabila sebuah kelas ada di tangan guru yang kreatif, guru yang selalu mengadakan perubahan, maka dalam diri anak akan terbentuk rasa suka. Rasa suka terhadap kegiatan belajar. Perubahan – perubahan itu mulai dari menggunakan berbagai metode pembelajaran, misalnya PAKEM dan PAIKEM. Pengorganisasian kelas dan pengaturan kelas yang baik, dan adanya kebebasan berpendapat pada diri siswa. Siswa diharapkan tidak akan bosan untuk belajar.

Roziqin, Agus Ainur .2006. Toto Chan, Cermin Retak Pendidikan. Available at http://www.klubguru.com/2-view.php?subaction=showfull&id=1234423323&archive=&start_from=&ucat=2&do=artikel

Widiarti, Evi. 2008. Mendobrak System Pendidikan Formal yang Memasung Kreativitas. Available at http://www.bookoopedia.com/resensi/rid-24648-76/mendobrak-system-pendidikan-formal-yang-memasung-kreativitas.html

Selasa, 01 Mei 2012

Letter love for my children at Grade Vth A Brosot Elementary School


Anak-anakku, siswa kelas VA
Saat ibu menulis surat ini, adalah saat yang ibu rasa berat. Perlahan tapi pasti, detakan jarum jam menjemput waktu dan lambat laun akan memisahkan kita. Bahagia dan haru, itulah yang Ibu rasa…Karena selama 54 hari kita belajar bersama. Sesuatu yang kelak akan menjadi sebuah kenangan…

Terima kasih anak-anakku, kalian adalah siswa-siswi pertama Ibu…Anak-anak hebat yang mau menerima Ibu sebagai guru kalian di Sekolah Dasar…Terima kasih…
Kita belajar bersama Nak, karena tidak hanya kalian yang berlajar dari Ibu, namun Ibu juga telah benyak belajar dari kalian…

Ibu belajar membuka diri dengan kalian…Dunia anak-anak yang terkontaminasi dengan efek globalisasi. Sebuah dunia yang asing, namun harus Ibu ketahui…
Realita, cinta, gaya hidup, jejaring sosial. Itu yang Ibu pelajari dari kalian, anak-anak hebat…

Tanggal 2 Mei 2011. Hari itu hari Senin, tepat diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional. Sebuah kado terindah untuk Ibu, karena Ibu pertama kali mengajar pada tanggal itu, saat hari Pendidikan Nasional. Jujur, pertama kali Ibu mengajar, ibu kaget,,, Speechless..Kalian ramai sekali. Amat sangat ramai sekali!!?! Tapi Ibu berusaha untuk beradaptasi dengan keadaan ini.

Ibu….adalah orang tua kalian selama di sekolah. Menurutlah dengan Ibu, karena itu juga demi kebaikan kalian. Namun beberapa masih membangkang dengan Ibu, dengan segala perintah Ibu… Ibu mohon bersikaplah lebih baik lagi dengan Bapak/Ibu Guru yang lain.

Banyak sekali kenangan di kelas VA…
Mata Ibu akan berkaca-kaca ketika mengenangnya. Akan Ibu sampaikan kesan Ibu satu persatu terhadap kalian. Sesuatu yang akan selalu mengingatkan Ibu terhadap kalian. Ketika suatu saat Ibu tidak bersama kalian lagi …



Surat ini aku tulis setahun yang lalu, ketika aku masih mengajar di kelas VA

Senin, 30 April 2012

Sahabatku

Karya: Mutiannisa Idrus

Sahabatku...
Sahabat yang selalu menghiburku
Sahabat yang selalu menemaniku
Sahabat yang selalu buatku ceria
Sahabat baik yang setia

Sahabatku...
Kau hilangkan gundah
Kau hilangkan marah
Dengan senyum di wajahmu
Dengan nasehat dari bibirmu

Sahabatku
Kau tak pernah biarkan hatiku keruh
Kau temaniku tak pernah jenuh
Kata semangat tak pernah habis
Kasih sayangmu tak pernah tipis

Sahabatku...
Persahabatan ini takkan lenyap
Kau dan aku bagaikan sepasang burung
dengan sepasang sayap
Tanpamu aku tak dapat terbang
Dan aku hanya burung yang malang

Sahabatku
Selamanya kita adalah sahabat
Sahabat dengan tali yang erat
Persahabatan yang indah
Itulah sahabatku Sherly Harinda

6 Juni, 2011


Puisi Mutiannisa Idrus, siswaku. Aku ambil dan coba aku tulis ulang. Sebuah puisi mengingatkanku pada sahabatku. Sahabat yang baik, sahabat yang selalu mendukung kita. Sahabat yang baik adalah sahabat yang mau menemani kita, bagaimanapun keadaan kita. Dan sahabat kita lebih dari rajutan kata-kata dalam puisi. Terima kasih sahabatku, yang telah menemaniku hingga detik ini,,,,

Jumat, 20 April 2012

Kontradiksi

Memetik embun diantara dedaunan
Menunggu sinarmu
Hingga ingin ku kemasi hangatnya
Untuk bekalku menapaki bumi hari ini
Kontradiksi Menjalani tapakku setiap hari
Bagaimana ku pertahankan embun pagi
Ketika di satu sisi aku butuh
Hangat mentari
Berurai air mata tidak kan menghapus
Kontradiksi
Kaki tetap melangkah
Ku basahi hatiku dengan embun pagi
Kaki tetap melangkah berteman bayang-bayang mentari



Seperti itulah, ketika ada kebimbangan yang menyeruak. Aku tetap ingin melaksanakan tugasku dengan mantap. Kemantapan adalah kunci dari berkarya sepenuh hati.

Kamis, 19 April 2012

Pemilik Jemari Wangi



Jemarinya wangi
Selalu merangkul sehangat mentari
Dan ketika ku cium: wangi….
Inikah wangi surgawi?

Jemarinya wangi
Jemari yang tak bosan ku ciumi
Ketika datang dan kepulanganku setiap hari

Berpuluh tahun dari masa itu
Masih dengan jelas ku ingat, wangi jemarimu
Bangku-bangku bisu
Dan aksara yang indah tertata dalam benakku

Ku hormati…
Ku sayangi…
Pemilik jemari wangi
Yang menuntunku untuk bisa seperti ini
Kupersembahkan sebuah puisi,
Untukmu,, pemilik jemari wangi

(Persembahan kepada guruku yang telah mengajariku mengenal aksara)

Selasa, 17 April 2012

Sekeping cintaku tertinggal dalam sudut sunyi desa
Terhenyak, ku harus menggenggam jemari-jemari kecil di tengah kota
Kan kulanjutkan kenangan lama, dengan dua cinta yang tercabik masa

Senin, 16 April 2012

Menggapai Asa

Aku di sini mememanimu
Kita bersama menggapai asa
Di balik tembok yang tua
Tapi aku tau, kita punya semangat kuat
Bersemangatlah.....!