Jemarinya wangi
Selalu merangkul sehangat mentari
Dan ketika ku cium: wangi….
Inikah wangi surgawi?
Jemarinya wangi
Jemari yang tak bosan ku ciumi
Ketika datang dan kepulanganku setiap hari
Berpuluh tahun dari masa itu
Masih dengan jelas ku ingat, wangi jemarimu
Bangku-bangku bisu
Dan aksara yang indah tertata dalam benakku
Ku hormati…
Ku sayangi…
Pemilik jemari wangi
Yang menuntunku untuk bisa seperti ini
Kupersembahkan sebuah puisi,
Untukmu,, pemilik jemari wangi
(Persembahan kepada guruku yang telah mengajariku mengenal aksara)
wah bagus.e,,,,,tuturi nulis lah mbak...beg tembus koran...
BalasHapus