Contoh Karya Tulis Ilmiah Islami
Peringkat II Lomba MAPSI Tingkat Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang Tahun 2021
PENERAPAN
KARAKTER AKHLAK MULIA
DI
LINGKUNGAN KAMPUNG SANGGRAHAN
Disusun oleh:
ELYSIA FAYOLA NATHA LAKSITA
KELAS IV
SEKOLAH
DASAR NEGERI POTROBANGSAN 3
Jl.
Dr. Wahidin Nomor 34 Kota Magelang
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
Swt. yang telah melimpahkn rahmat dan karunianya sehingga saya dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Aku dan Penerapan Karakter Akhlak
Mulia di Lingkungan Tetangga”. Karya tulis ilmiah ini dapat disusun dan diselesaikan
tidak lepas dari bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya
menyampaikan terima kasih kepada:
- Kepala SDN Potrobangsan 3
selaku penasehat dalam pembuatan karya tulis.
- Guru pembimbing yang telah
sabar membimbing dalam pembuatan karya tulis.
- Orangtua dan keluarga yang
senantiasa mendoakan saya.
Karya tulis ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca senantiasa saya harapkan sehingga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
Cover |
………………………………………………………………. |
|
Kata
Pengantar |
………………………………………………………………. |
|
Daftar
Isi |
………………………………………………………………. |
|
BAB
I PENDAHULUAN |
………………………………………………………………. |
|
|
………………………………………………………………. |
|
|
………………………………………………………………. |
|
|
………………………………………………………………. |
|
BAB
II LANDASAN TEORI/KAJIAN PUSTAKA |
………………………………………………………………. |
|
BAB
III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN |
………………………………………………………………. |
|
BAB
IV PENUTUP |
………………………………………………………………. |
|
|
………………………………………………………………. |
|
|
………………………………………………………………. |
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beberapa waktu yang lalu di daerah saya
terkena dampak pandemi COVID-19. Beberapa tetangga saya terkena COVID-19. Mereka
mengalami kondisi yang berbeda-beda. Ada yang sakit parah dan sakit ringan. Tetangga
saya ada yang masuk rumah sakit dan ada yang di rumah. Tetangga yang di rumah
melakukan isolasi mandiri. Kondisi mereka dipantau oleh Puskesmas dan tetangga
sekitar.
Sebagai tetangga, saya dan keluarga ikut
membantu dengan cara menyiapkan makanan yang sudah matang. Beberapa tetangga
yang lain juga membantu warga yang isolasi mandiri. Namun ada juga tetangga
yang takut tertular dan menghindar, sehingga tetangga yang terkena COVID-19
merasa dikucilkan. Seharusnya saat ada tetangga yang kesulitan, kita tunjukkan
sikap simpati dan tolong-menolong bukan mengucilkannya. Pada kesempatan kali
ini saya ingin membahas permasalahan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan
masalah dalam karya tulis ini adalah:
1. Apa
yang dimaksud dengan akhlak mulia?
2. Bagaimana
penerapan akhlak mulia yaitu simpati dan tolong-menolong dengan lingkungan
tetangga saat Pandemi COVID-19?
3. Apa
manfaat simpati dan tolong-menolong di lingkungan tetangga?
C. TUJUAN
Tujuan
penulisan karya tulis ini adalah:
1. Mengetahui
apa itu akhlak mulia.
2. Mengetahui
penerapan akhlak mulia yaitu simpati dan tolong-menolong di lingkungan tetangga
saat Pandemi COVID-19.
3. Mengetahui
manfaat simpati dan tolong-menolong di lingkungan tetangga.
BAB
II
LANDASAN
TEORI/KAJIAN PUSTAKA
Menurut
Hindun Anwar dan Feisal Ghozaly (2018: 5) sifat terpuji sering disebut akhlakul
karimah, artinya budi pekerti yang mulia. Budi pekerti yang mulia ini
diantaranya memperbanyak amal saleh dan selalu ingat kepada Allah Swt. Selain
itu kita harus menyadari bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan akan dilihat oleh
Allah Swt dan dicatat malaikat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata simpati berarti: rasa kasih, rasa setuju, dan rasa suka. Menurut Hindun
Anwar dan Feisal Ghozali (2018: 80) kata simpati dapat diartikan sebagai
perasaan kebersamaan secara sosial hingga seseorang dapat merasakan perasaan
orang lain, (biasanya suatu perasaan sedih) dalam dirinya sendiri. Contohnya
saat kita mengetahui orang lain mendapat musibah seperti orang tuanya meninggal
dunia, kita dapat merasakan kesedihan yang sama.
Tolong
menolong merupakan salah satu dibahas dalam Al Quran. Di dalam penggalan Q.S.
Al-Maidah/5:2 disebutkan, “…Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan…”.
Sugiyono, dkk (2008: 74) menuliskan bahwa
manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain. Oleh, karena itu, sikap tolong-menolong harus dijalin antara sesama
manusia. Tolong-menolong dilakukan dalam hal kebaikan dan takwa. Kita dilarang
tolong-menolong dalam hal dosa dan mungkar.
BAB
III
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Saya tinggal di Kampung Sanggrahan,
Wates, Magelang Utara. Di sana banyak rumah penduduk dan tempat umum. Tempat
umum yang ada di kampung saya adalah masjid, gereja, taman, dan lapangan. Di
sana penduduknya sangat ramah dan suka menolong. Saya pun merasa senang melihat
tetangga yang suka menolong dan membantu.
Beberapa
waktu yang lalu di lingkungan saya ada juga yang terkena COVID-19. Saya merasa
kasihan pada tetangga saya COVID-19, oleh karena itu saya dan warga ikut
membantu agar mereka segera sembuh. Kami membantu dengan cara menyiapkan makanan
yang sudah matang, agar warga yang isoman tidak kerepotan memasak. Saya juga
menghibur mereka dengan cara berkomunikasi lewat HP dan mendoakan mereka agar
lekas sembuh.
Namun
ada beberapa warga yang takut tertular sehingga menjauh dari warga yang isoman.
Hal itu membuat warga yang sakit semakin merasa dikucilkan. Menurut saya hal
itu kurang tepat karena membuat lingkungan menjadi tidak nyaman. Dalam penggalan
Q.S. Al Maidah/5:2 ada ajakan tolong-menolong dalam mengerjakan kebajikan dan
takwa.
Simpati
dan tolong-menolong adalah akhlakul karimah yang perlu kita terapkan di manapun.
Manfaat bersimpati dan tolong-menolong adalah meringankan beban warga, memiliki
banyak teman dan saudara, disayangi Allah Swt. Walaupun dalam membantu memiliki
keterbatasan, namun apabila dilaksanakan dengan ikhlas maka inshaAllah akan
meringkankan beban orang lain dan mempererat persaudaraan di lingkungan kita.
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan, dapat ditarik kesimpulan tentang penerapan akhlakul karimah yaitu
simpati dan tolong-menolong sangat penting terutama dalam kondisi pandemi
COVID-19 seperti saat ini.
Dengan menerapkan
akhlakul karimah kita sudah berperan menjaga solidaritas dan persatuan bangsa.
B. SARAN
Adapun
saran yang dapat diberikan adalah dalam kondisi apapun kita harus menerapkan akhlakul
karimah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran
dan Terjemahnya. 2012. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah. Kementerian Agama RI.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Jakarta: Penerbit
Balai Pustaka.
Hindun
Anwar dan Feisal Ghozaly. 2018. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SD/MI Kelas VI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sugiyono,
dkk. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar Kelas 6. Semarang:
Pusakamas.
RIWAYAT PENULIS
Nama saya Elysia Fayola
Natha Laksita. Saya lahir di Magelang, 9 November 2011. Alamat saya di
Sanggrahan RT 01/RW 06, Wates, Magelang Utara, Kota Magelang. Saya pernah
bersekolah di TK Asy Syafa 2. Saat ini say akelas VI di SDN Potrobangsan 3. Hobi
saya berolah raga, menyanyi, bermain drum, piano, dan gitar. Cita-cita saya
menjadi ilmuwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar