Rabu, 28 Juli 2021

 

Materi Kelas VI Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 6

Rabu, 28 Juli 2021

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Hai anak-anak hebat,

Pada kesempatan kali ini kita akan belajar Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 6. Sudah siap semuanya? Kita akan mempelajari materi Membuat Kesimpulan dari Teks yang Dibaca, Nilai-Nilai Terkait Sila Kelima Pancasila, dan Jenis-Jenis Patung.


Materi Pertama – Membuat Kesimpulan dari Teks yang Dibaca

Ø Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan ide pokok dan kata kunci dari kalimat penjelas dengan kalimat sendiri.

Ø Cara menyimpulkan paragraf adalah dengan mencari ide-ide pokok tiap-tiap paragraf, kemudian meringkasi ide tersebut menjadi satu kalimat yang baik.

Perhatikanlah bacaan di bawah ini!


Langkah pertama menyimpulkan bacaan adalah mencari ide pokok:

Paragraf

Ide Pokok

I

Habitat hiu gergaji

II

Ciri-ciri hiu gergaji

Setelah itu kita simpulkan dengan kalimat sendiri:

Hiu gergaji yang hidup di Danau Sentani memiliki ciri-ciri gigi berjumlah 14-22 buah, tubuhnya berwarna abu-abu, dan dapat berenang dengan cepat.

 

Materi Kedua – Nilai-Nilai Terkait Sila Kelima Pancasila

Perhatikan bacaan di bawah ini!

   Sikap Beni menunjukkan ia adalah orang yang boros, serakah, dan tidak memperhatikan kebutuhan teman yang lain. Siti menunjukkan sikap sederhana, tidak merugikan kepentingan orang lain, dan hidup hemat. Edo memiliki sikap peduli dengan cara mengingatkan temannya.

   Anak-anak dari cerita di atas kita bisa mengetahui siapa yang menerapkan sila kelima Pancasila dan siapa saja yang belum menerapkannya. Apakah yang dilakukan oleh Beni sesuai dengan sila kelima Pancasila?  Beni melakukan pemborosan dan hal tersebut tidak baik bagi lingkungan dan keberlangsungan hidup orang banyak. Pemborosan yang dilakukan Beni dapat berakibat langkanya sumber hewani sebagai sumber makanan. Bersikap adil, menghormati hak-hak orang lain, suka memberi pertolongan, tidak boros, tidak bergaya hidup mewah, tidak merugikan kepentingan orang lain, suka bekerja keras, dan menghargai hasil karya orang lain adalah merupakan contoh penerapan sila kelima.

 

Materi Ketiga – Jenis-Jenis Patung

Jenis-jenis patung dilihat dari fungsinya:

1.  Patung monumen

Patung monumen adalah jenis patung yang fungsinya sebagai alat untuk memperingati suatu peristiwa sejarah atau tokoh tertentu yang berjasa besar.

2.  Patung lambang pemujaan

Patung ini digunakan sebagai lambang pemujaan dan sesembahan dalam acara keagamaan tertentu atau alat peribadatan.

3.  Patung miniatur

Patung miniatur adalah jenis patung yang merupakan tiruan suatu bangunan atau arca dalam bentuk yang lebih kecil.

4.  Patung dekorasi

Patung dekorasi adalah jenis patung yang berfungsi menjadi ornamen atau penghias, baik di dalam maupun di luar ruangan.


Gambar 1. Jenis-Jenis Patung

Sumber: Google

    Nah anak-anak, demikian materi hari ini. Selamat belajar semoga anak-anak mudah memahami materi pelajaran dan mengamalkannya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

 

Sumber:

Buku Siswa Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup. Kemendikbud. Edisi Revisi 2018.

Buku LKS Logika Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup. Viva Pakarindo, Tahun 2021.

 

Sabtu, 24 Juli 2021

Materi Kelas VI Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 3

Sabtu, 24 Juli 2021

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh... Hai anak-anak hebat,

Pada kesempatan kali ini kita akan belajar Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 3. Sudah siap semuanya? Kita akan mempelajari materi Cara Perkembangbiakan Hewan Ovipar, Vivipar, dan Ovovivipar serta Mencari Ide Pokok dan Fakta dari Teks yang Didengar.

Materi Pertama - Perkembangbiakan Hewan secara Generatif

Ø Terjadi jika ada pembuahan.

Ø Pembuahan adalah proses peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.

Ø Sel kelamin jantan disebut sperma sedangkan sel kelamin betina disebut sel telur atau ovum.

Ø Sperma dihasilkan oleh suatu alat yang disebut testis dan ovum dihasilkan oleh ovarium atau indung telur.

Perkembangbiakan hewan secara generatif dilakukan dengan tiga cara:

1.  Ovipar

*      Merupakan cara berkembang biak dengan bertelur.

*      Ciri-ciri hewan yang bertelur adalah tidak berdaun telinga, tidak memiliki kelenjar susu, tidak memiliki pori-pori kulit, dan tubuhnya berbulu atau berisisik.

*      Pembuahan bisa terjadi di dalam (eksternal) dan di luar (internal) tubuh induk betina.

*      Contoh pembuahan di luar adalah katak dan ikan mas/mujair.

*      Contoh pembuahan di dalam adalah ayam, merpati, kura-kura, itik, angsa, lele, dan nila.

2.  Vivipar

*        Merupakan cara berkembang biak dengan melahirkan.

*        Ciri-ciri hewan yang melahirkan (mamalia) adalah memiliki daun telinga, mempunyai kelenjar susu, memiliki pori-pori kulit, dan tubuhnya berambut.

*        Contoh mamalia darat adalah kuda, gajah, kambing, kucing, dan sapi.

*        Contoh mamalia laut adalah paus, lumba-lumba, dan singa laut.

3.  Ovovivipar

*        Merupakan cara berkembang biak dengan bertelur dan melahirkan.

*        Pembuahan terjadi di dalam tubuh induk. Calon bayi berkembang di dalam telur. Saat telur menetas, anak-anak hewan tersebut lalu keluar dari tubuh induknya. Jadi seperti melahirkan.

*        Contoh hewan adalah kadal, ular piton, platipus, ikan pari, dan salamander.

 



Gambar 1. Peta Pikiran Perkembangbiakan Hewan

Sumber: https://smpislampapb.sch.id/tema-dan-sub-tema-kelas-6/tema-1/subtema-2/

 

Materi Kedua - Mencari Ide Pokok dan Fakta dari Teks yang Didengar

Berikut ini merupakan contoh cara mencari ide pokok dan fakta dari teks yang didengar.

Perhatikan baik-baik bacaan di bawah ini!


Sumber: Buku Guru Kelas VI Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup

Ide pokok atau pokok pikiran terdapat dalam kalimat utama di setiap paragraf. Maka apabila kita ingin mencari ide pokok dari paragraf pertama maka harus mencari kalimat utamanya terlebih dulu.

Paragraf

Kalimat Utama

Ide Pokok

I

Di Indonesia, sebagian besar ayam dipelihara dan diternakkan.

Ayam dipelihara dan diternakkan

II

Ayam jantan dan ayam betina memiliki perbedaan.

Perbedaan ayam jantan dan betina.


Apabila kita ingin menemukan fakta dari teks di atas, maka kita cari kalimat yang menyatakan suatu keadaan yang sebenarnya.

Fakta-fakta dalam bacaan di atas:

ü Masyarakat memanfaatkan daging dan telur ayam.

ü Daging dan telur ayam bermanfaat bagi tubuh.

ü Ayam jantan lebih besar daripada ayam betina.

ü Ayam jantan memiliki jalu panjang dan berjengger lebih besar.

ü Ayam betina tidak memiliki jalu tapi berjengger lebih kecil.

ü Bulu ekor ayam jantan panjang dan menjuntai.

ü Bulu ekor ayam betina lebih pendek.


Nah anak-anak, demikian materi hari ini. Selamat belajar.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.


Sumber:

Buku Siswa Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup. Kemendikbud. Edisi Revisi 2018.

Buku LKS Logika Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup. Viva Pakarindo, Tahun 2021.

Sabtu, 17 Juli 2021

 

Materi Kelas VI Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 3-4

Sabtu, 17 Juli 2021

 

Assalamualaikum anak-anak hebat, jumpa lagi dalam pembelajaran kelas VI. Siap semangat belajar semuanya?

Hari ini kita akan mempelajari beberapa materi yaitu Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif, Membuat kesimpulan dari teks yang dibaca, dan Sikap yang mencerminkan sila ketiga Pancasila.

Materi Pertama – Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif

Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif artinya perkembangbiakan tumbuhan tanpa melalui perkawinan. Perkembangbiakan vegetatif ada dua yaitu secara alami dan buatan. Alami, artinya perkembangbiakan vegetatif terjadi dengan sendirinya, sedangkan buatan artinya perkembangbiakan vegetatif dibantu oleh manusia.

Manfaat perkembangbiakan vegetatif antara lain:

1.    Budidaya tanaman lebih cepat sehingga lebih cepat panen.

2.    Mudah dalam pembuatannya.

3.    Memperkecil biaya tanam (karena penanaman dari fase tua).

4.    Kualitas hasil panen sama dengan induknya.

Macam-macam perkembangbiakan vegetatif:

1.    Vegetatif Alami

a.    Umbi lapis

Umbi lapis memiliki susunan berlapis-lapis. Bagian tersebut merupakan tunas yang dapat membesar dan berbentuk siung. Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan umbi lapis adalah bawang merah, bawang putihm dan bunga lili.

b.    Umbi batang

Umbi batang sebenarnya adalah batang. Pada batang tersebut terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contoh umbi batang adalah kentang dan ketela rambat.

c.     Umbi akar

Umbi akar adalah bagian akar yang menggembung dan berisi cadangan makanan. Ciri umbi akar adalah umbi tidak beruas-ruas, tidak memiliki mata tunas, dan tidak memiliki kuncup daun. Contoh umbi akar adalah wortel dan dahlia.

d.    Geragih/Stolon

Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar, pada ruas-ruasnya tumbuh tunas baru. Bagian batang yang menyentuh tanah akan tumbuh akar. Bagian batang ini dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru, contohnya tanaman arbei dan rumput teki.

e.    Akar tinggal

Akar tinggal adalah batang yang tertanam dan tumbuh di dalam tanah. Batang tersebut beruas-ruas dan tumbuh mendatar. Di setiap ruas akan tumbuh akar. Contohnya jahe, kunyit, dan lengkuas.

f.     Tunas

Tunas muncul pada pangkal batang. Pangkal batang ini terdapat di dalam tanah. Tunas akan tumbuh menjadi tumbuhan baru dan membentuk rumpun, contohnya tanaman pisang, bambu, dan tebu.

g.    Tunas Adventif

Tunas ini tumbuh tidak diujung batang dan ketiak daun. Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun, contuhnya cocor bebek.

Gambar 1. Macam-Macam Vegetatif Alami

Sumber: Google

2.    Vegetatif Buatan

a.    Mencangkok

Mencangkok adalah membuat cabang batang tumbuhan menjadi berakar.

b.    Setek

Setek adalah perkembangbiakan dengan cara menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuh akar. Ada tiga macam setek yaitu setek batang (ketela pohon, sirih, tebu), setek tangkai (bunga sepatu), dan setek pucuk (teh, dan jambu monyet).

c.     Okulasi

Okulasi atau tempel adalah cara perkembangbiakan dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Contoh mangga, jeruk, dan belimbing.

d.    Sambung pucuk (mengenten)

Sambung pucuk dilakukan dengan cara menyatukan pucuk dengan batang bawah tumbuhan, contohnya durian, jambu, bunga sepatu, dan kopi.

e.    Merunduk

Merunduk artinya merundukkan batang tumbuhan hingga ke tanah. Contohnya melati, apel, alamanda, mawar pagar, anggur, dan selada air.

f.     Kultur Jaringan

Dilakukan dengan cara mengambil jaringan pada tumbuhan dan dibiakkan dalam media khusus yaitu bagian jaringan tunas dan daun. Contohnya kelapa sawit dan anggrek.

 


Gambar 2. Macam-Macam Vegetatif Buatan

Sumber: Google

 

Materi Kedua – Membuat Kesimpulan dari Teks yang Dibaca

 

v  Kesimpulan isi bacaan adalah intisari dari sebuah bacaan.

v  Agar dapat menyimpulkan isi bacaan kalian harus membaca seluruh isi paragraf dari teks bacaan.

v  Cara menyimpulkan isi bacaan:

1.    Bacalah secara intensif bacaan dari awal hingga akhir.

2.    Tentukan ide pokok masing-masing paragraf.

3.    Simpulkan isi bacaan berdasarkan ide pokok seluruh paragraf.

v  Kesimpulan yang baik berisikan hal-hal berikut ini:

1.    Pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca

2.    Intisari dari tulisan

3.    Dimulai dari khusus ke umum

4.    Menggunakan kosakata baku

5.    Suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan ide pokok dan kata kunci dari kalimat penjelas dengan kalimat sendiri.

 

Materi Ketiga – Sikap yang Mencerminkan Sila Ketiga Pancasila

v  Makna sila ketiga adalah mengutamakan persatuan dan kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan ras, agama, suku, warna kulit, dan lain-lain.

 



Gambar 3. Sikap yang Mencerminkan Sila Ketiga Pancasila

Sumber: Buku Siswa Tema 1

 

v  Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga adalah:

1.    Rasa persatuan dan kesatuan

2.    Rela berkorban demi bangsa dan negara

3.    Cinta tanah air

4.    Memajukan pergaulan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika

v  Contoh sikap dalam kehidupan sehari-hari:

1.    Bekerja sama dalam piket kelas.

2.    Bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan/pekerjaan di rumah.

3.    Mengikuti ronda atau kegiatan kerja bakti di kampung.

4.    Menggunakan produk dalam negeri.

Nah, demikian materi hari ini. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum anak-anak hebat.

 

Sumber:

Buku Siswa Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup. Kemendikbud. Edisi Revisi 2018.

Buku LKS Logika Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup. Viva Pakarindo. 2021.

 

Jumat, 16 Juli 2021

 


Materi Kelas VI Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 2

Jumat, 16 Juli 2021

 

Hai anak-anak hebat, jumpa lagi kita…

Apa kabar kalian? Semoga selalu dalam lindungan Allah Swt. Aamiin.

Hari ini kita akan mempelajari materi tentang Sikap yang Mencerminkan Sila ke-1 dan ke-2 Pancasila serta Bahan dan Teknik Membuat Patung. Materi kali ini Ibu ambilkan dari Buku Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup dan beberapa buku pendukung lainnya.

Tak lupa Ibu ingatkan anak-anak agar selalu mematuhi protokol kesehatan dan melaksanakan 6 M.

Kita tentunya sudah tahu bahwa dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Pancasila memiliki arti lima dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia.

Berikut ini merupakan sila-sila Pancasila dan lambangnya:


Gambar 1. Pancasila beserta lambangnya

Sumber gambar: https://www.cecepgaos.com/2020/09/lambang-lambang-dan-butir-butir.html

Sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki arti bahwa bangsa Indonesia memiliki kebebasan untuk menganut agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. Sila ini mengajak manusia Indonesia untuk mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang antarsesama manusia Indonesia, antarbangsa, maupun dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sila pertama antara lain:

1.    Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2.    Toleransi dan penghormatan kepada agama atau kepercayaan lain.

3.    Kerukunan antarumat beragama.

 


Gambar 2. Contoh Penerapan Sila Kesatu Pancasila

Sumber: Buku Siswa Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup

 

Sila kedua berlambang rantai. Sila ini berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia diakui dan diberlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, sama hak dan kewajibannya, tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan keturunan.

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua antara lain:

1.    Persamaan derajat, harkat, dan martabat manusia.

2.    Menghargai hak asai manusia.

3.    Tenggang rasa dan solidaritas antarsesama manusia.

4.    Perdamaian.

 

Gambar 3. Contoh Penerapan Sila Kedua Pancasila

Sumber: Buku Siswa Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup

 

Sudahkah kalian menerapkan kedua sila tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

 

Anak-anak, coba perhatikan!

Gambar 4. Seorang seniman membuat patung

Sumber: Buku Siswa Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup


Proses Pembuatan Patung Nusantara dari Tanah Liat

Pembuatan patung tanah liat dapat dilakukan dengan teknik cetak tekan maupun ukir. Untuk teknik cetak tekan dan ukir, sebaiknya menggunakan tanah liat plastis. Jangan menggunakan tanah yang terlalu lembek karena akan menyulitkan untuk memperoleh bentuk yang tepat, rapi, dan jelas.

Tanah liat yang terlalu lembek akan lengket pada cetakan gips sehingga sulit diangkat dari cetakan dan sulit untuk diukir.

Untuk kegiatan membuat patung Nusantara ini kamu dapat menggunakan tanah liat yang dapat ditemukan di sekitar tempat tinggalmu. Jika di sekitarmu tidak terdapat tanah liat, maka kamu bisa menggunakan lilin atau plastisin. Kamu dapat membuat sendiri adonan plastisin dari tepung dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 


Sekarang ambillah adonan plastisinmu yang sudah tersedia. Kamu dapat mencoba berbagai bentuk dengan menggunakan tanah liat atau lilin malam. Biasakanlah tanganmu untuk membentuk desain yang kamu harapkan.

Cobalah beberapa bentuk dengan menggunakan bahan yang sama.  

Anak-anak, demikianlah materi hari ini. Silakan anak-anak memperdalam lagi materi dengan membaca buku ataupun sumber lainnya.

 

Sumber:

Buku Siswa Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup. Kemendikbud. Edisi Revisi 2018.

Buku LKS Logika Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup. Viva Pakarindo. 2021.