Jumat, 14 Agustus 2020

 

PIWELINGE BU GURU

                                                                  Dening Rian Ika Maryani

Saiki wis bedo le,,,nduk

Kahanane ora kaya sing tak rasakke naliko aku cilik

Katon seneng playon ing latar sekolah

Gatheng utawa jethungan

Nembang lan dolanan pasaran

Yen ketemu bu guru tansah sumringah

“Sungeng enjang Bu Guru” swaraku bungah

 

Saiki wis bedo le,,,nduk

Sing paling tok sayang yo amung kotak cilik

Kang iso dipejet-pejet arupa hape lan sakpanunggalane

Arang iso dolan karo kanca

Arang srawung karo tangga

 

Gadget lan tivi dadi simbokmu

Tetembangan wong gedhe dadi embanmu

Pancen akeh sing toksinau

Nanging durung dadi wayahmu ngerteni sak kabehane kui mau

 

Saiki…lali karo kanca….

Lali karo tangga….

 

 

Ana perkara cilik dirampungke nganggo swara

Iso uga nganggo tenaga

Ati dipilara

Awak didu ngasi lara

Lara ora namung ana ing raga

Ati iki lee….nduk… sing nyata-nyata luwih lara

 

Bu guru uga pirsa

Kabeh mau amarga kowe pada rumangsa

Yen paling bener lan paling kuasa

Padha nuladhani apa kang tokdelok ing tivi lan sosial media

Nuladhani simbok sambungmu

Sing saben dina ngancani wayah sepimu

Nalika kowe ditinggal makaryo bapa ibu

 

Thole…genduk kudu eling

Yen urip kui kudu bareng-bareng

Ora iso dhewe

Ora iso saksenenge

 

Kabeh perkara dirampungke

Kanthi ati adem, kanti pikiran tentrem

Ora nganggo tangan, ora nganggo badan

 

 

Le...nduk

Jangkahmu isih dawa

Dalanmu isih akeh godha rencana

Kanggo nggayuh lintang impenmu

Ora namung lantipe pikir ngetung eks kuadrat tambah ye kuadrat

Nanging awakmu kudu nduweni ati kang edi

 

Piwelinge bu guru….

Jaga atimu, jaga lisanmu, lan jaga awakmu

Urip kui ora mung nganggo kapinteran

Nanging ati kang iso laras karo tumindak becik marang sapada-pada

Rabu, 22 Juli 2020

ORGANISASI ASEAN

Nada lagu: Cublak-Cublak Suweng

 

ASEAN terbentuk, 5 – 8 Agustus

Tahunnya 67, di Bangkok Thailand

Lima wakil negara

Sir – sir yo dihapalkan

Yo – yo diingat-ingat

 

Adam Malik RI

Tun Abdul Razak Malaysia

S.Rajaratnam dari negara Singapura

Narsisco Ramos Filiphin

Tha-nat Khoman Thailand

Yo-yo diingat-ingat


Anggota Negara ASEAN

Nada lagu: Sipatokaan

 

Indonesia ibukota Jakarta

Malaysia Kuala Lumpur …. sayang

Singapura di Singapura

Filipina Manila

Thailand Bangkok

 

Brunai Bandar Seri Begawan

Vietnam Hanoi

Laos Vientiane

Myanmar Naypyidaw

Kamboja Pnom Phen

Timor Leste ibukotanya Dili


Kamis, 16 Juli 2020

Sepasang Sendal dan Tuannya

Penulis: Rian Ika Maryani


        Sepasang sendal terdiam di pojok surau. Agaknya ia sabar menunggu Sang Tuan merampungkan sujud terakhirnya. Setelah itu, ia mengamati Sang Tuan khusyuk berdoa. Entah apa yang dimintanya. Pernah ia mencuri dengar, namun sia-sia saja. Sepertinya Sang Tuan sangat pandai menyembunyikan apa yang dia bisikkan kepada Tuhan.

Di sisi lain dari surau itu terlihat pemandangan sarung-sarung kumal yang sudah ditinggal pemiliknya. Bahkan di atas lemari, beberapa mushaf Quran sampulnya sudah sobek berdebu tanpa ada yang memegang. Tiada karpet bersih nan wangi, hanya tikar berlubang sana sini sebagai alas sujud Sang Tuan.

Sejurus kemudian, Sang Tuan beranjak dari duduknya. Kira-kira tujuh langkah dari sholatnya, ia menghampiri sepasang sendal yang sudah setia menunggu sedari tadi. Dipakainya sendal dan berjalanlah Sang Tuan menuju ujung jalan kampung. Tak jauh dari surau, sepasang sendal bertemu dengan kawan-kawannya yang lain. Ada yang berwarna biru terang dan ada yang terbuat dari bahan berkualitas bagus.

Sendal Sang Tuan hari ini ikut ke kelurahan. Mereka menemui pemandangan baru dan ikut berdesak-desakan menunggu giliran pembagian sembako.

Satu sendal berbisik kepada sendal lainnya, “Lihatlah Kanan! Alangkah mulianya teman-teman kita. Masih bagus dan dirawat pemiliknya”

“Sepertinya kamu perlu mengingat, Kiri. Kita memang lebih jelek dari mereka, tapi kita akan bersaksi di hadapan Tuhan saat waktunya nanti”, ujar sendal Kanan.

“Mereka bagus dan terawat karena pemiliknya orang berada daripada tuan kita. Tapi seberapa sering mereka diajak tuannya mengunjungi satu-satunya surau di kampung ini? Pernahkah kau melihat mereka sebelumnya? “ Sendal Kanan melontarkan tanya pada Sendal Kiri.

“Kita akan membuat persaksian pada saatnya nanti. Seberapa sering kita menunggui tuan kita berlama-lama di surau kecil itu. Betapa sabarnya tuan kita dalam sehari semalam merajut doa pada tujuh waktu yang ia punya. Bahkan saat hujanpun, kita diminta setia mengantarkan tuan hanya untuk bermesraan dengan Sang Pencipta.

_Ramadhan 1441H_



Kamis, 26 Maret 2020


VIRUS NOVEL CORONA
Virus ini membuat heboh dunia beberapa bulan belakangan. Virus ini ditakuti karena mudah menular dan menimbulkan penyakit saluran pernapasan berat. Virus ini belum ada obat dan vaksinasinya. Nama virus ini adalah Novel coronavirus (2019-nCoV). Nama corona berasal dari Bahasa latin corona dan Bahasa Yunani korone yang artinya mahkota atau lingkaran cahaya. Nama itu diberikan karena bentuk virus ini mirip mahkota atau corona matahari. WHO kemudian memberi nama virus ini COVID-19.
Virus COVID-19 ini pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, pada Desember 2019. Saat ini virus sudah menjadi wabah dunia. Virus akan menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan paru dengan gejala demam tinggi, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, dan letih lesu.
Cara penularan:
1.    Virus ini mudah menular melalui percikan cairan bersin, batuk, air liur, atau ingus penderita.
2.    Bila seseorang terinfeksi virus ini lalu bersin atau batuk tanpa ditutup masker, maka virus bisa menyebar dan menulari orang di sekitarnya.
3.    Bila orang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk ditutup tangan, lalu ia memegang handle pintu, escalator, angkutan umum, maka virus ini akan bertahan hidup beberapa saat.
4.    Bila ada orang yang langsung menyentuh pegangan ini, lalu mengusap hidung atau wajah maka orang itu bisa tertular.
Cara pencegahan:
1.    Sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
2.    Saat di tempat umum dan menyentuh berbagai benda, hindari menyentuh area muka sebelum cuci tangan.
3.    Gunakan masker saat berada di tempat umum.
4.    Jaga jarak setidaknya 1 meter atau hindari orang yang sedang batuk atau bersin.
5.    Jaga kesehatan dan kebersihan tubuh, makan makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, istirahat cukup, serta hindari makanan yang tidak bersih dan kurang matang.

Sumber: Bobo Nomor 47 Tahun XLVII, terbit 27 Februari 2020 halaman 14-15.