Senin, 30 April 2012

Sahabatku

Karya: Mutiannisa Idrus

Sahabatku...
Sahabat yang selalu menghiburku
Sahabat yang selalu menemaniku
Sahabat yang selalu buatku ceria
Sahabat baik yang setia

Sahabatku...
Kau hilangkan gundah
Kau hilangkan marah
Dengan senyum di wajahmu
Dengan nasehat dari bibirmu

Sahabatku
Kau tak pernah biarkan hatiku keruh
Kau temaniku tak pernah jenuh
Kata semangat tak pernah habis
Kasih sayangmu tak pernah tipis

Sahabatku...
Persahabatan ini takkan lenyap
Kau dan aku bagaikan sepasang burung
dengan sepasang sayap
Tanpamu aku tak dapat terbang
Dan aku hanya burung yang malang

Sahabatku
Selamanya kita adalah sahabat
Sahabat dengan tali yang erat
Persahabatan yang indah
Itulah sahabatku Sherly Harinda

6 Juni, 2011


Puisi Mutiannisa Idrus, siswaku. Aku ambil dan coba aku tulis ulang. Sebuah puisi mengingatkanku pada sahabatku. Sahabat yang baik, sahabat yang selalu mendukung kita. Sahabat yang baik adalah sahabat yang mau menemani kita, bagaimanapun keadaan kita. Dan sahabat kita lebih dari rajutan kata-kata dalam puisi. Terima kasih sahabatku, yang telah menemaniku hingga detik ini,,,,

Jumat, 20 April 2012

Kontradiksi

Memetik embun diantara dedaunan
Menunggu sinarmu
Hingga ingin ku kemasi hangatnya
Untuk bekalku menapaki bumi hari ini
Kontradiksi Menjalani tapakku setiap hari
Bagaimana ku pertahankan embun pagi
Ketika di satu sisi aku butuh
Hangat mentari
Berurai air mata tidak kan menghapus
Kontradiksi
Kaki tetap melangkah
Ku basahi hatiku dengan embun pagi
Kaki tetap melangkah berteman bayang-bayang mentari



Seperti itulah, ketika ada kebimbangan yang menyeruak. Aku tetap ingin melaksanakan tugasku dengan mantap. Kemantapan adalah kunci dari berkarya sepenuh hati.

Kamis, 19 April 2012

Pemilik Jemari Wangi



Jemarinya wangi
Selalu merangkul sehangat mentari
Dan ketika ku cium: wangi….
Inikah wangi surgawi?

Jemarinya wangi
Jemari yang tak bosan ku ciumi
Ketika datang dan kepulanganku setiap hari

Berpuluh tahun dari masa itu
Masih dengan jelas ku ingat, wangi jemarimu
Bangku-bangku bisu
Dan aksara yang indah tertata dalam benakku

Ku hormati…
Ku sayangi…
Pemilik jemari wangi
Yang menuntunku untuk bisa seperti ini
Kupersembahkan sebuah puisi,
Untukmu,, pemilik jemari wangi

(Persembahan kepada guruku yang telah mengajariku mengenal aksara)

Selasa, 17 April 2012

Sekeping cintaku tertinggal dalam sudut sunyi desa
Terhenyak, ku harus menggenggam jemari-jemari kecil di tengah kota
Kan kulanjutkan kenangan lama, dengan dua cinta yang tercabik masa

Senin, 16 April 2012

Menggapai Asa

Aku di sini mememanimu
Kita bersama menggapai asa
Di balik tembok yang tua
Tapi aku tau, kita punya semangat kuat
Bersemangatlah.....!