Rabu, 22 Juli 2020

ORGANISASI ASEAN

Nada lagu: Cublak-Cublak Suweng

 

ASEAN terbentuk, 5 – 8 Agustus

Tahunnya 67, di Bangkok Thailand

Lima wakil negara

Sir – sir yo dihapalkan

Yo – yo diingat-ingat

 

Adam Malik RI

Tun Abdul Razak Malaysia

S.Rajaratnam dari negara Singapura

Narsisco Ramos Filiphin

Tha-nat Khoman Thailand

Yo-yo diingat-ingat


Anggota Negara ASEAN

Nada lagu: Sipatokaan

 

Indonesia ibukota Jakarta

Malaysia Kuala Lumpur …. sayang

Singapura di Singapura

Filipina Manila

Thailand Bangkok

 

Brunai Bandar Seri Begawan

Vietnam Hanoi

Laos Vientiane

Myanmar Naypyidaw

Kamboja Pnom Phen

Timor Leste ibukotanya Dili


Kamis, 16 Juli 2020

Sepasang Sendal dan Tuannya

Penulis: Rian Ika Maryani


        Sepasang sendal terdiam di pojok surau. Agaknya ia sabar menunggu Sang Tuan merampungkan sujud terakhirnya. Setelah itu, ia mengamati Sang Tuan khusyuk berdoa. Entah apa yang dimintanya. Pernah ia mencuri dengar, namun sia-sia saja. Sepertinya Sang Tuan sangat pandai menyembunyikan apa yang dia bisikkan kepada Tuhan.

Di sisi lain dari surau itu terlihat pemandangan sarung-sarung kumal yang sudah ditinggal pemiliknya. Bahkan di atas lemari, beberapa mushaf Quran sampulnya sudah sobek berdebu tanpa ada yang memegang. Tiada karpet bersih nan wangi, hanya tikar berlubang sana sini sebagai alas sujud Sang Tuan.

Sejurus kemudian, Sang Tuan beranjak dari duduknya. Kira-kira tujuh langkah dari sholatnya, ia menghampiri sepasang sendal yang sudah setia menunggu sedari tadi. Dipakainya sendal dan berjalanlah Sang Tuan menuju ujung jalan kampung. Tak jauh dari surau, sepasang sendal bertemu dengan kawan-kawannya yang lain. Ada yang berwarna biru terang dan ada yang terbuat dari bahan berkualitas bagus.

Sendal Sang Tuan hari ini ikut ke kelurahan. Mereka menemui pemandangan baru dan ikut berdesak-desakan menunggu giliran pembagian sembako.

Satu sendal berbisik kepada sendal lainnya, “Lihatlah Kanan! Alangkah mulianya teman-teman kita. Masih bagus dan dirawat pemiliknya”

“Sepertinya kamu perlu mengingat, Kiri. Kita memang lebih jelek dari mereka, tapi kita akan bersaksi di hadapan Tuhan saat waktunya nanti”, ujar sendal Kanan.

“Mereka bagus dan terawat karena pemiliknya orang berada daripada tuan kita. Tapi seberapa sering mereka diajak tuannya mengunjungi satu-satunya surau di kampung ini? Pernahkah kau melihat mereka sebelumnya? “ Sendal Kanan melontarkan tanya pada Sendal Kiri.

“Kita akan membuat persaksian pada saatnya nanti. Seberapa sering kita menunggui tuan kita berlama-lama di surau kecil itu. Betapa sabarnya tuan kita dalam sehari semalam merajut doa pada tujuh waktu yang ia punya. Bahkan saat hujanpun, kita diminta setia mengantarkan tuan hanya untuk bermesraan dengan Sang Pencipta.

_Ramadhan 1441H_